Tingkat Sosial Orang Toraja

01.44 0 Comments »

                Orang Toraja mengenal tiga tingkatan sosial dalam masyarakatnya baik dalam aktivitas pemeliharaan adat, upacara-upacara keagamaan, sikap, maupun tutur bahasa masing-masing mempunyai disiplin sendiri.
                Tingkatan pertama TOKAPUA (TANA’ BULAAN). Tingkatan ini adalah golongan rulling class dalam masyarakat Toraja. Golongan ini terdiri dari kaum bangsawan, pemimpin adat, dan pemuka masyarakat. Banyak istilah dalam bahasa Toraja untuk menyebutkan golongan ini. Istilah itu seperti: ANAK PATALO, KAYU KALANDONA TONDOK, TODI BULLE ULUNNA, dan lain sebagainya. Semua istilah tidak lazim dipergunakan dalam bahasa sehari-hari tetapi dipakai dalam acara resmi atau pertemuan formil lainnya. Kata TOKAPUA juga tidak dipakai dalam bahasa sehari-hari, biasa diganti dengan kata TOSUGI’ kalau golongan bangsawan itu termasuk kaya. Bahasa sehari-hari untuk golongan TOKAPUA ini berlainan di tiap tempat di Toraja. Di daerah bagian selatan yang dikenal dengan nama TALLU LEMBANGNA yang mencakup Makale, Sangalla dan Mengkendek, golongan Tokapua disebut PUANG misalnya PUANG MAKALE, PUANG SANGALLA, dan PUANG MENGKENDEK. Di daerah barat Toraja, golongan Tokapua disebut MA’DIKA seperti MA’DIKA ULUSALU. Di daerah bagian Tengah Toraja, golongan Tokapua disebut SIAMBE’ untuk laki-laki dan SINDO’ untuk perempuan, misalnya SIAMBE’ DO BUNTUPUNE, SIAMBE’ lan TANDUNG LA’BO, SINDO’ lan NANGGALA, SINDO’ dio KE’TE’, dan lain-lain. Tempat-tempat tersebut adalah pusat keluarga bangsawan. Di Daerah bagian Utara, golongan Tokapua disebut PUANG seperti PUANG SA’DAN, PUANG BALUSU. Ada juga bagian daerah yang menyebut golongan bangsawan ini dengan PONG, seperti PONG TIKU di Pangala’, PONG MASANGKA di Bori’. Pada umumnya, golongan bangsawan ini memegang peranan dalam masyarakat Toraja sejak dahulu dan mereka pula yang menguasai tanah persawahan di Tana Toraja 10%.
                Golongan menengah masyarakat Toraja disebut TOMAKAKA (TANA’ BASSI). Golongan ini erat hubungannya dengan golongan TOKAPUA. Mereka adalah golongan bebas, mereka juga memiliki tanah persawahan namun tidak sebanyak yang dimiliki golongan bangsawan. TOMAKAKA yang tidak memiliki harta benda disebut TOMAKAKA KANDIAN. Persentase TOMAKAKA dalam masyarakat sekitar 20%.
                Golongan terbanyak yang menjadi tulang punggung masyarakat Toraja adalah TOBUDA (TANA’ KARURUNG – TANA’ KUA-KUA). Pada umumnya mereka tidak mempunyai tanah persawahan sendiri. Mereka adalah penggarap tanah bangsawan, kaum tani dan pekerja yang ulet, tekun dan hidup sangat sederhana. Mereka adalah golongan termasuk golongan KAUNAN atau golongan budak dahulu. Semua kaum bangsawan mempunyai lusinan budak. Golongan hamba ini adalah yang paling dipercaya atasannya karena nenek mereka telah bersumpah setia turun temurun, akan tetapi atasannya juga mempunyai kewajiban membantu mereka dalam kesulitan hidupnya. Mereka ada sekitar 70% dari masyarakat. Golongan ini tidak boleh kawin dengan kelas yang lebih tinggi seperti TOKAPUA dan TOMAKAKA.

0 komentar: